Kisah Perjalanan Haji Mama dan Papa (September 2016)

20160912_083303

Pergi ke Tanah suci adalah impian semua muslim di dunia ini, entah untuk beribadah haji ato berumrah. Udah sejak lama aku menanti-nanti kapan waktunya aku bisa melakukan rukun islam yang terakhir ini. Sayangnya, untuk warga di Indonesia bisa beribadah haji tidak cukup dengan hanya memiliki uang yang cukup, siap fisik dan mental. Tapi juga kuota yang dibatasi. Sehingga kami harus menunggu bertahun-tahun sampai akhirnya waktu itu tiba.

Aku dan suami sudah mendaftar haji di tahun 2012. Awalnya, kami mendaftar haji regular. Namun, karena masa antriannya lebih panjang, akhirnya kami mengcancel dan menggantinya dengan ONH Plus. Diperkirakan kami bisa berangkat haji tahun 2015/2016.

Pada tahun 2015, kesempatan itu tiba. Aku masi inget banget, pertengahan bulan Maret ditelpon oleh travel haji yang ngabarin kalo kami bisa berangkat tahun itu. Sayangnya, seminggu kemudian pak suami juga dapat kabar dari kantornya untuk dipindah sementara ke negeri Oman. Kemudian di tahun 2016 panggilan itu datang lagi. Travel menanyakan lagi apakah kami mau ambil jatah kami ato pending lagi ke tahun depannya. Berhubung kami masih tinggal di Oman, akhirnya kami memutuskan mendaftarkan haji dari travel Oman. Sempet bingung juga sih, nanti anak-anak bagaimana. Alhamdulillah nenek bersedia menjaga anak-anak. nenek datang ke Oman tanggal 16 agustus 2016. Tiba di Oman dengan selamat.

Sekarang tinggal menanti visa haji. Kalau di Oman, visa keluar mepet banget dengan tanggal berangkat. Harusnya kami berangkat 3 September. Tapi sampai minggu ke 4 Agustus, belum ada juga kabar visa kapan keluar.

Suatu hari, aku sedang pergi ke Muttrah bersama nenek dan temenku. Tiba-tiba papa mengirip pesan di WA. Katanya paspor papa tidak bisa diproses, kemungkinan Visanya tidak bisa keluar. Itu artinya, kami batal pergi berhaji. Aku sedih banget mendengarnya. paspor papa memang agak bermasalah, karena terbitan KBRI Muscat, sudah banyak kasus kalo paspor terbitan Muscat itu ga bisa discan. Tapi sebelomnya kami sudah menguji ke travel dan Saudi embassy katanya ga ada masalah. Lagipula bulan April sebelumnya, kami sekeluarga berangkat umroh dari Muscat, ga ada masalah tuh ama paspornya makanya kami ga berusaha ke Indonesia untuk bikin paspor baru lagi. Ternyata kejadian yang membuat kami deg degan, terjadi juga. Kami berusaha tawakal, pasrah dan ikhlas. Sembari berharap Allah tetap mencurahkan kuasanya dan mengizinkan kami untuk berangkat haji tahun ini. Doa senantiasa kami panjatkan tanpa putus. Alhamdulillah, doa kami terkabul. Akhirnya paspor papa bisa discan dan visa kami keluar beberapa hari kemudian. Masya Allah….Allohu Akbar! Sujud syukur kami panjatkan pada Engkau ya Alloh….

Setelah visa ada di tangan, makin mantap kami melakukan persiapan haji. walopun sebenernya udah ada yang kami siapkan, seperti ikut manasik, temen pengajian kami inisiatif mengadakan manasik yang dibimbing oleh ustadz Nuzul via tele conference dari Indonesia. Masya Allah, beliau menjelaskan begitu detiiill sampai kami jadi tau bagaimana berhaji itu. Dari travel Oman manasik cuma sekali diadakan, itu juga pelaksanaannya bersifat teknisnya aja.

aaaaaaaaaaaaa

Hari yang kami nantikan akhirnya tiba. Kami berangkat dari Muscat menuju Madinah. Tiba di Madinah Alhamdulillah semua proses di imigrasi lancer. Lalu bersama rombongan kurang lebih 30 orang yang separonya adalah keluarga Indonesia, menuju hotel Movenpick. Kami di Madinah 3 hari. lalu hari ke 4 kami menuju kota mekkah. di Mekkah kami menginap di hotel Swisshotel yang di kawasan zamzam tower itu. Masya Allah pemandangan dari jendela kamar kami adalah Ka’bah. Kami tinggal di lantai 37. Suasana mesjidil haram sangat jelas terlihat dari jendela kamar.

a view kmr

view dari jendela kamar kami…masya Allah….

PS nanti lanjut lagi….udah lama kejadiannya baru ditulis sekarang jd udh banyak yg lupa. ntar diinget2 lagi deh

2 Responses to “Kisah Perjalanan Haji Mama dan Papa (September 2016)”

  1. entik says:

    alkhamdulilla lancar ya perjalanan hajinya…
    semoga bisa segera nyusul, antrian haji reguler-ku sampai 10 tahun.

Leave a Reply

About Me
Vera, mamanya Azka dan Alisha. Dilarang copy isi tulisan dan foto di blog ini tanpa seizin pemilik blog ini. Email: pus_vera@yahoo.com
Archives
Label
Diary Azka dan Alisha